Rabu, 10 Maret 2010

Penyakit itu bernama SHC

Berawal dari diskusi kecil mengenai penyakit baru di abad ini, akhirnya kami sampai pada penyakit SHC ( Spontaneous human combustion) atau dalam bahasa indonesia nya pembakarabn tubuh secara spontan.

Mungkin bagi sebagian orang sudah pernah mendengar bahkan mengetahui, tapi saya yakin banyak juga yang belum mengetahui.

Disini saya hanya sekedar berbagi,dan apabila ada yg lebih mngetahui tentang hal tersebut mohon info lebih lanjutnya.


SHC ( Spontaneous human combustion )merupakan peristiwa terbakarnya tubuh manusia secara spontan yang dihasilkan dari energi dalam diri manusia tersebut. Dalam hal ini manusia yang mengalami SHC dapat berakibat fatal dan membahayakan nyawa manusia tersebut. Dalam beberapa kasus misteri SHC ini terjadi begitu cepat, hingga dalam beberapa kejadian tidak ada saksi yang menyaksikan proses dari SHC ini.

Apa Kata Para Ilmuan?

Para Ilmuan yang selalu mengesampingkan sisi mistik dari segala sesuatu memiliki sebuah hipotesa yang disebut dengan "The Wick Effect". Dimana pakaian sang korban basah oleh keringatnya sendiri yang mengandung lemak dan berubah menjadi sumbu yang bersifat seperti lilin. Kemungkinan lainnya, para korban SHC terbakar akibat listrik statik. Tapi kemungkinan terakhir ini memerlukan kejadian yang sangat ekstrem yang hampir tidak mungkin terjadi tanpa bantuan alat. Dan kedua kemungkinan di atas semakin tidak masuk akal karena beberapa sebab: 1. Jauh dari benda-benda atau zat-zat yang mudah terbakar, 2. Tersedianya banyak air, 3. Oksigen dalam tubuh manusia sangat tidak memungkinkan untuk menciptakan api sekecil apapun. Bahkan dalam film fantasy sekalipun, Pyro (X-Men) hanya bisa memanbipulasi api, tidak menciptakannya.

Misteri SHC tersebut tidak terpecahkan sampai sekarang dan diputuskan untuk dimasukkan kedalam kategori kejadian supranatural yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Korbannya Siapa Aja?






Ini adalah sisa dari tubuh Dr. John Bentley (Gambar di kiri) yang meninggal akbitan SHC di Penssylvania pada tahun 1966. Titik di mana tubuhnya terbaring memang ikut terbakar, tetapi ruangan di sekitarnya sama sekali tidak terbakar dan bahkan tidak ditemukan jejak hitam atau hangus sama sekali. Para ahli menyatakan bahwa dari bukti-bukti yang ada menunjukan bahwa tubuh korban terbakar dengan begitu hebat dan hancur dalam beberapa detik saja. Dimana untuk menghancurkan tubuh seperti itu diperlukan panas api dengan kekuatan yang besar yang tentunya akan membakar tidak hanya ruangan tempat korban berbaring tapi keseluruhan rumah korban pun seharusny ikut terbakar. Hanya dari kakinya yang tersisa sajalah, sang korban dapat di kenal.

Gambar di sebelah kanan adalah sisa dari jenasah Nyonya Mary Hardy Reeser (dikenal dengan sebutan "Wanita Bara") dari Florida pada bulan July tahun 1951. Sisa mayatnya yang dapat ditemukan hanyalah tengkoraknya yang telah menciut dengan begitu hebat sampai hanya sebesar buah jeruk. Hal ini menambahkan misteri baru pada SHC, entah mengapa tengkorak korban bisa menciut sedemikian rupa.



Korban lainnya yang meninggal diantaranya Robert Francis Bailey, George I. Mott, Jeannie Saffin, Helen Conway dan Henry Thomas. Sedangkan korban SHC yang selamat Jack Angel dan Wilfred Gowthorpe. Dan juga tentunga Profesor H (yang tidak mau disebutkan namanya) yang bajunya secara tiba-tiba dan tanpa pemicu apapun terbakar didepan mahasiswa ketika sedang memberikan kuliah. Dan tentunya masih banyak lagi korbannya yang kemungkinan besar -- tapi belum dapat di pastikan - korban SHC.

Helen Conway



beberapa kesamaan situasi pada korban-korban SHC

1. 80 persen dari korban SHC adalah wanita.
2. Kebanyakan dari korban adalah alkoholik (peminum) dan penderita obesitas (kegemukan).
3. Tubuhnya terbakar hebat, tetapi keadaan ruangan disekitar tubuh yang terbakar tersebut baik-baik saja.
4. Dalam beberapa kasus, walaupun tubuhnya hancur, pakaiannya tetap dalam keadaan baik.
5. Korban biasanya penyendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar